Jumat, 29 Januari 2016

Bahas Akronim dan Singkatan yuk! (1)

Akronim dan Singkatan merupakan salah satu materi yang diajarkan di dalam mata kuliah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Jadi pada dasarnya dipelajari agar orang khususnya media massa / pers sebisa mungkin menghindari penggunaan akronim dan singkatan yang berlebihan. Karena kalau boleh bahas sedikit mengenai sejarahnya, Akronim maupun singkatan awalnya hanya untuk kalangan TNI dan kepolisian saja. Tapi entah gimana caranya bisa sampai bocor ke warga sipil dan banyak dipakai sampai sekarang.

Diungkapkan oleh Sutan Takdir Alisjahbana dalam tulisannya “Bahasa Hukum – beberapa sumbangan pikiran menuju ke arah pembentukan dan pemakaian bahasa yang baik” (dalam buku Bahasa Jurnalistik dan Komposisi, hlm. 69) yaitu “Kita mesti menahan diri dalam membuat akronim yang sekarang terlampau banyak dibuat oleh ABRI dan sana-sini sudah diturut pihak lain. kalau proses ini berjalan terus bahasa Indonesia yang bersahaja, mudah dan terjadi dari kata-kata yang pendek-pendek itu akan menjadi amat sukar, sebab akronim itu tidak menambah pengertian, tetapi hanya menambah beban ingatan dengan kata-kata yang tidak membawa isi baru.

Nah, dari penjelasan di atas kita bisa lihat kalau penggunaan Akronim dan Singkatan yang berlebihan, justru bikin pusing, lupa, dan terlebih kalau Akronim dan Singkatan yang dipakai itu tidak lazim. Maka kalaupun terpaksa menggunakan Akronim dan Singkatan, ada baiknya memperhatikan beberapa hal:

1. Jumlah suku kata dalam akronim tidak melebihi kata yang sudah lazim dalam bahasa indonesia. Maksudnya kalau buat Akronim dan Singkatan jangan panjang-panjang, sewajarnya saja seperti yang pada umumnya. Kalau yang saya tahu kira-kira dua sampai tiga suku kata. Contohnya: (a) Redaksi Pelaksana: umumnya diakronimkan Redpel, bukan Redakspelaks. (b) Pemimpin Redaksi: umumnya diakronimkan Pemred, bukan Pemimredaks.

2. Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian antara vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa Indonesia, yang lazim agar mudah diingat. Kalau bisa setiap kali huruf konsonan dilanjutkan huruf vokal, jangan konsonan lagi. Begitu juga sebaliknya. Pakai contoh yang sama seperti di atas:
(a) Redaksi Pelaksana: jangan diakronimkan Redsiplaks. (aneh? Iya. Nggak lazim? Banget. Ribet ngucapinnya? Bagus berarti sekarang sudah paham. Lagipula yang benar itu Redpel)

3. Minimal satu kali dijelaskan kepanjangan serta makna dari akronim tersebut. Umumnya ada di paragraf awal, itupun kalau akronim dan singkatan itu dipakai berulang-ulang di paragaf selanjutnya. Tapi sekali lagi kalau bisa jangan terus-terusan di pakai. Contoh: diparagraf pertama atau pokoknya pertama banget akronim dan singkatan itu muncul, ditulis "Bareskrim Polri (Badan Reserse Kriminal Polri) menyita 5 kg Sabu dari di Bandara Soekarna Hatta." Selanjutnya kita boleh menulis "Turis asing tersebut sampai adu mulut dengan pihak Bareskrim Polri."

4. Jangan membuat akronim atau singkatan yang berbau negatif atau terkesan menjelek-jelekan suatu instansi atau prinsip, dan lainnya. Contoh: Keruk Nasi. Nah apaan tuh keruk nasi? Kok seperti nyeleneh begitu? Padahal Keruk Nasi kepanjangan dari Kerukunan Nasional. Kalau seperti ini mendingan nggak usah diakronimkan. Malah jadi aneh dan nggak lazim banget kan?

Intinya, kenapa akronim dan singkatan sebisa mungkin dihindari? Padahal poin plusnya dengan adanya akronim dan singkatan, tulisan jadi lebih singkat, hemat, dan pendek. Yang jadi permasalahan, tingkat pemahaman orang kan berbeda-beda.Apalagi media massa / pers yang tulisannya akan dibaca oleh semua kalangan. Otomatis, mulai dari IQ tinggi sampai IQ rendah baca itu. Kalau yang IQ tinggi ngerti, kalau yang baca IQ rendah? Pers kan tidak bisa memastikan kalangan mana saja yang membaca, ya kan?

Jadi, apa bedanya akronim dan singkatan?
Jenis-jenis akronim dan singkatan?
Silakan cek di sini

===============================
Sumber:
Anwar, Rosihan. 1984. Bahasa Jurnalistik dan Komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Tanpa Nama. 2015. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Yrama Widya
______, 2015, pengertian dan contoh singkatan lengkap,
http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-singkatan-lengkap.html (diakses 2015-10-05)
______, 2015, pengertian dan contoh akronim lengkap,
http://www.kelasindonesia.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-akronim-lengkap.html (diakses 2015-10-05)

0 komentar:

Posting Komentar