Senin, 08 Januari 2018

Menjemput Hidayah di Awal Tahun

Judul buku : Bertaubatlah Agar Menang Dunia Akhirat
Pengarang  : Dr, Aidh bin Abdullah al-Qarni
Penerbit      : Maghfirah Pustaka
Penyunting : Luqman Junaidi
Terbitan      : Cetakan ketiga, Maret 2006
Halaman     : 344 halaman

Bertaubatlah Agar Menang Dunia Akhirat, sebuah karya yang pas untuk mengiringi niat dan sikap positif di awal tahun. Meski buku ini bukan tergolong buku baru, namun tema yang disuguhkan bersifat timeless. Memang, tidak akan pernah ada masa kedaluwarsa membahas dan membicarakan buku-buku agama, terutama buku tentang bertaubat. Karena sejatinya, manusia tidak akan pernah bisa memprediksi, kapan hidayah akan datang kepadanya. Seorang manusia tidak bisa tahu kapan hatinya akan tersentuh dan matanya menangis karena merasa berdosa. Tapi meski begitu, bukan berarti manusia bisa bersikap masa bodoh.
Jika hidayah tidak kunjung datang, maka kita perlu menjemputnya.
Itu adalah kalimat yang terbesit di benak saya ketika mulai membaca buku ini. Ya, kalau hidayah belum juga datang, sedangkan tahun telah berganti, sedangkan semakin lama usia kita pun semakin mendekati kematian, maka tidakkah kita takut akan tabungan dosa yang telah kita simpan selama ini? Tidakkah kita ingin mendapatkan hidayah lebih cepat? Tapi, kita harus bagaimana?
Rasulullah saw bersabda, “Maukah kutunjukkan padamu sesuatu yang dapat menghimpun semuanya itu?” Mu’adz menjawab, “Ya, Rasulullah.” Rasulullah saw kemudian memegang lidahnya sambil berkata, “Jagalah lidahmu.” 
Hal paling bahaya yang dihadapi manusia dalam kehidupan ini adalah lidah. Atas dasar itulah ulama berkata, “Sembilan dari sepuluh dosa berasal dari lidah.” Dalam ihya’ ‘Ulumuddin, al-Ghazali membagi dosa yang disebabkan oleh lidah ke dalam sepuluh bab. Setiap Rasulullah saw mengingatkan seorang hamba tentang dosa, beliau pasti mengingatkan tentang dosa lidahnya. Sebab, lidah cepat melakukan dosa dan kesalahan. Lidah mudah berbicara tanpa perhitungan, dan mengeluarkan perkataan tanpa perasaan seperti membicarakan orang lain, mengadu domba, mengeluarkan kata-kata buruk, serta ucapan bathil yang dapat menjerumuskan pelakunya ke dalam api neraka selama 70 musim gugur. - Halaman 45
Sebagai manusia, kita tentu pernah berbuat salah. Entah itu dilakukan dengan sengaja atapun tidak sengaja. Bahkan ketika kita tahu bahwa yang kita lakukan itu salah, kita masih saja mengulanginya. Hal itu bisa disebabkan oleh kurangnya iman kita kepada Allah, kurangnya rasa takut kepada Allah dan terhadap dosa-dosa yang telah kita perbuat.

Jadi, bukan karena Allah tidak menyukai kita, sehingga Dia menelantarkan kita dari jalan-Nya. Bukan karena Dia membenci kita, sehingga kita tidak mendapatkan hidayah-Nya. Melainkan karena Dia tahu belum atau bahkan tidak ada kebaikan sama sekali dalam diri kita, sehingga hidayah dari Allah tidak juga tersampaikan.
Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan hidayah dan ilmu yang dengannya aku diutus, seperti hujan yang mengguyur bumi. Ada tanah subur yang menerima hujan tersebut sehingga menumbuhkan rerumputan dan tanaman yang banyak. Ada juga tanah yang hanya bisa menahan air dan bermanfaat bagi manusia, sehingga mereka dapat minum dan bercocok tanam. Ada juga tanah tandus yang tidak bisa menahan air dan tidak menumbuhkan tanaman. Hal demikian adalah perumpamaan orang yang mengambil manfaat dari ilmu dan hidayah yang dengannya Allah mengutusku, sehingga dia mengetahui dan mengajarkannya. Dan perumpamaan orang yang tidak memperhatikan dan tidak menerima hidayah yang dengannya Allah mengutusku. (HR. Bukhari & Muslim) – Halaman 130
Spesifikasi Buku
Mengenai fisik bukunya sendiri, kovernya terbuat dari kertas tebal alias hard cover. Bergambar seseorang yang tengah bersimpuh dan berdzikir memohon ampun. Warna-warna gelap dipadu dengan cahaya-cahaya yang terlihat samar, membuat kovernya terasa hangat. Nuansa tenang dan khusyuk begitu jelas terlihat di kover tersebut, sangat cocok dengan judul bukunya Bertaubatlah Agar Menang Dunia Akhirat.

Rabu, 29 November 2017

the Golden Story of Abu Bakar ash-Shiddiq



Judul: the Golden Story of Abu Bakar ash-Shiddiq
Penerbit: Maghfirah Pustaka
Penyusun: Dr. Ahmad Hatta, MA, dkk
Penyunting: Saiful Hamiwanto, Ircham Alvansyah, Erwyn Kurniawan
Penata letak: Tim Maghfirah
Terbit: Cetakan pertama, Januari 2015
Jumlah halaman: 212 halaman

Tak pernah ada kata bosan membaca kisah hidup seorang tokoh inspiratif. Terlebih lagi kisah tentang salah satu sahabat Nabi yang begitu hebat mendampingi Rasulullah SAW.  Ialah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy, atau yang lebih kita kenal sebagai Abu Bakar ash-Shiddiq

Nama ash-Shiddiq sendiri merupakan julukan yang diberikan Nabi SAW kepada Abu Bakar setelah peristiwa Isra Miraj, yaitu ketika orang-orang Quraisy meragukan cerita yang disampaikan Rasulullah, Abu Bakar justru dengan tegas membenarkan cerita tersebut. Sejak itulah,  ayah dari Aisyah (isteri Nabi Muhammad SAW) ini menyandang gelar ash-Shiddiq, yang berarti (berkata benar).


Tapi apa kisahnya hanya sebatas itu?

Tidak! Ada banyak momen emas Abu Bakar yang diceritakan dalam buku terbitan Maghfirah Pustaka. Itu sebabnya, buku ini diberi judul "the Golden Story". Mengupas dan mengisahkan kehidupan Abu Bakar dengan sangat apik, buku ini dipenuhi dengan momen-momen mengharukan sampai yang terasa begitu berat.

Abu Bakar adalah orang pertama yang memeluk Islam, orang yang senantiasa menemani Rasulullah berhijrah, menemani beliau menaiki Gua Hira, menyumbang harta lebih besar daripada sahabat yang lainnya, namun tiada sedikit pun ia merasa sombong dan riya atas pemberiannya.

Ia adalah sosok kepercayaan Nabi SAW yang begitu dihormati dan dikasihi. Rasulullah kerap meminta tolong kepada Abu Bakar, misalnya ketika beliau sakit, beliau pun menunjuk Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam dalam salat berjamaah. Saat berhijrah ke Madinah pun, Rasulullah meminta langsung Abu Bakar untuk menemaninya.


Sungguh, sifat ash-Shiddiq dalam diri Abu Bakar membuatnya mampu menjadi cikal bakal seorang pemimpin. Hingga peristiwa menggetarkan itu terjadi, Rasulullah wafat dan para sahabat merasa amat terpuruk, Abu Bakarlah yang tetap tegar.

Nabi mereka memang telah tiada, tapi Islam harus terus berjaya. Abu Bakar pun ditunjuk menjadi khalifah pertama.

Material Book
Selain kisahnya yang menggetarkan, the Golden Story of Abu Bakar ash-Shiddiq ini juga memiliki keunggulan dalam segi fisik bukunya.

Cover tebal (hardcover) ditambah perpaduan warna antara gradasi cokelat dan emas membuat buku ini tampak kokoh dan kuat seperti batang pohon.


Kertas yang digunakan terbuat dari bahan lux dan full colour, hal itu sangat baik untuk meminimalisasi kebosanan kita saat membaca. Tidak lupa, adanya foto-foto ekslusif, tabel-tabel, peta, dan diagram yang membuat buku ini menjadi semakin menarik.



Finally, bahasa yang disuguhkan begitu mengalir dan sistematis. Jadi, cocok untuk dijadikan rujukan bagi siapa pun yang ingin menelusuri kisah dan sejarah hidup Abu Bakar ash-Shiddiq.

Sabtu, 25 November 2017

Mulutmu Harimaumu, Awas Ada yang Sakit Hati


Judul: Mulutmu Harimaumu, Bahaya Lisan
Penulis: Dr. Umar Abdul Kafii
Penerbit: Maghfirah Pustaka
Penerjemah: Ummu Hasnan, Lc
Editor: Ahmad Faisal
Halaman: 260 halaman
Harga: Rp 56.000

Don’t judge a book by cover. Mungkin itu adalah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan buku Mulutmu Harimaumu, Bahaya Lisan terbitan Maghfirah Pustaka ini. Karena jujur, saya kurang suka dengan gaya ilustrasi dari cover buku tersebut. Rasanya kurang pas menyandingkan judul buku yang berisi teguran dengan ilustrasi yang terkesan humor.

Garis-garis ilustrasi yang menggambarkan kepala manusianya justru mengingatkan saya dengan komik strip di koran-koran. Sisi humor dan sarkastik dari ciri khas gambar ini sudah tertanam di benak saya, sehingga membuat saya menilai ilustrasi covernya kurang pas. Ditambah font judulnya yang kurang menarik, membuat saya sempat enggan untuk membaca bukunya.

Tapi, sekali lagi don’t judge a book by cover, kita tidak bisa menilai buku ini dengan baik jika tidak melihatnya secara keseluruhan. Apalagi sebenarnya buku ini memiliki tema yang bagus. Cocok dengan kondisi kehidupan masyarakat modern zaman sekarang. Sedikit-sedikit nyetatus, sedikit-sedikit posting di media sosial. Bahkan terkadang, tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu, kita langsung nge-share info-info yang bisa saja hoax alias berita palsu.

Lalu, ujung-ujungnya ketika ada komentar yang tidak sepaham dengan kita, kita akan marah dan memperdebatkan hal itu sampai kita menang dan merasa puas. Nauzubillah minzalik ...

Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu  tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (al-Hujurat [49]: 6) - halaman 39
ISI BUKU
Buku ini memang bukan sekadar buku non-fiksi biasa. Buku ini adalah suatu pemikiran cerdas dari penulisnya, Dr. Umar Abdul Kafii mengenai seberapa bahayanya lisan manusia. Bak sebilah pedang, lisan manusia itu sangatlah tajam. Kalau kita tidak berhati-hati menjaga lisan, kita bisa menorehkan luka di hati sesama. Kalau tidak berhati-hati, kita bisa menimbulkan gosip, fitnah, dan segala macam keburukan yang bukan hanya merugikan diri sendiri, melainkan juga orang lain yang menjadi lawan bicara dan kita bicarakan.

Dalam buku ini dijelaskan, bahwasannya hubungan rumah tangga suami-istri bisa hancur gara-gara lisan. Seorang anak bisa menjadi durhaka kepada orangtuanya gara-gara lisan. Hubungan silaturahmi pun bisa putus gara-gara lisan.

Kita mungkin beranggapan, menjaga lisan adalah hal yang mudah. Asal tidak mengatakan hal yang buruk kepada orang lain, bertutur kata lembut, dan sopan itu sudah cukup. Tapi kenyataannya, persoalan menjaga lisan tidak hanya sebatas itu. Terkadang tanpa sadar, ketika kita berbuat baik kepada seseorang, kita mulai mengungkit-ungkit kebaikan tersebut di depan orang lain atau malah orang yang kita tolong.


Niat hati mau membanggakan diri, tapi lisan yang dipenuhi kesombongan itu perlahan membuat hati kita jemawa, mudah merendahkan, dan meremehkan orang lain.
Diibaratkan, jika minuman keras adalah induknya dosa besar, maka sombong adalah bapaknya dosa besar. - halaman 49
Sedangkan dalam Islam, seseorang yang menyimpan kesombongan sekecil apa pun di dalam hati mereka, tidak diperkenankan masuk surga. Apalagi yang sampai dikeluarkan melalui mulut?

Pada intinya, pembahasan mengenai perkara menjaga lisan ini memang sangat kompleks. Satu sikap mempengaruhi sikap yang lain. Namun, yang saya suka, buku ini mampu menuturkan akar permasalahan yang disebabkan oleh lisan dengan baik. Penjelasannya tidak bertele-tele, lugas, dan enak dibaca oleh orang awam seperti saya sekalipun.

Juga buku ini tidak banyak mengutip ayat al-Qur’an yang tidak penting atau sekadar tempelan. Sehingga setiap kali dimunculkan ayat al-Qur’an yang mendukung opini si penulis, isi buku ini jadi terlihat lebih berbobot.

Jumat, 24 November 2017

Kids Zaman Now Harus Punya POWER


Judul: MUSLIM KIDS POWER
Penyusun: Sakti Okihanto (Mr. Pret)
Editor: Syarifah Levi
Proofreader: Saiful Hamiwanto
Ilustrator: Agi Sandyta
Jumlah: 48 halaman
Harga: Rp 39.000

“Teman-teman yang hebat, Allah SWT dan Rasulullah SAW menyukai anak-anak Muslim yang memiliki POWER. Sahabat Rasulullah SAW dan orang Shalih pun memiliki sifat POWER ini, sehingga mereka menjadi Muslim terbaik sekaligus teladan sepanjang masa. Kalian mau menjadi anak-anak Muslim terbaik di hadapan Allah SWT dan memiliki POWER?”

Kalimat di atas adalah blurb dari buku inspirasi karya kak Oki alias Mr. Pret. Pria kelahiran Jakarta ini memang lebih dikenal sebagai pendongeng. Dia sudah menjelajahi sekolah-sekolah sampai perusahaan-perusahaan, dari pulau Sumatra sampai Papua untuk mendongeng. Untuk kali pertamanya, Mr. Pret akhirnya menerbitkan sebuah buku berjudul Muslim Kids POWER.

Tapi, POWER? Maksudnya bersemangat  dan penuh kekuatan gitu ya? Cocok sih dengan covernya yang dominan berwarna merah. Karena warna merah sendiri menggambarkan emosi yang meluap-luap dan semangat yang berapi-api. Ditambah lagi adanya ilustrasi dua anak muslim dan muslimah yang terlihat tegap dan serius. Seolah buku ini ingin mengajak pembacanya ikut bersemangat, penuh kekuatan, dan tegas menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak Muslim.

ISI BUKU
Sayangnya, persepsi awal saya tentang buku ini tidak sepenuhnya benar. Power yang dimaksud tidak sesederhana itu. Kata POWER di sini merupakan akronim yang masing-masing hurufnya memiliki makna tersendiri.

P adalah Pemberani


Pemberani itu artinya punya hati yang mantap dan percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. - Halaman 6
Salah satu tokoh yang memenuhi kriteria Pemberani adalah Umar bin Kaththab. Dia adalah khalifah kedua yang terkenal sangat tegas dan pemberani.

Dulu sebelum masuk Islam, Nabi Muhammad SAW menyebarkan Islam secara sembunyi-sembunyi. Namun, sejak Umar mengucapkan dua kalimat syahadat, ia mengusulkan Nabi SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. Keberanian Umar tentu saja mengundang kekesalan kaum Quraisy, tapi musuh-musuhnya itu segan kepada Umar. Bahkan jin dan setan takut lho melihat Umar. Karena Umar adalah salah satu umat Rasulullah yang tidak takut kepada apa pun, kecuali Allah SWT. Sehingga ke mana pun Umar pergi, dia percaya bahwa Allah SWT senantiasa bersama dirinya. Masya Allah ...

Lalu, ada lagi kisahnya Khalid bin Walid, seorang panglima perang Islam yang selalu membawa kemenangan dalam setiap peperangannya. Khalid adalah sosok yang gagah berani, cerdas, dan pejuang sejati. Saking pejuangnya sampai-sampai dia menyesal dan memohon ampun kepada Allah. Menyesalnya bukan lantaran apa-apa, melainkan dulu sebelum Khalid masuk Islam, ia memimpin peperangan melawan Islam dalam Perang Uhud. Nah, dalam peperangan tersebut kelompok Khalid yang awalnya mengalami kekalahan akhirnya berhasil menaklukkan kelompok Muslim. Penyerangan yang dilakukan Khalid dan kelompoknya bahkan sempat melukai Rasulullah SAW. Setelah masuk Islam, dia pun mulai menyesali perbuatannya.

Selain dua tokoh di atas, masih banyak tokoh-tokoh lain yang diceritakan dalam buku Muslim Kids POWER. Itu pun baru P (Pemberani), masih ada O-W-E-R. Jadi, OWER-nya apa? Silakan baca bukunya sendiri ya, yang pasti buku ini sangat menarik. Kertasnya yang glossy dan isi bukunya yang full colour membuat anak-anak nyaman membacanya. Kisah-kisah yang disuguhkan juga insyaAllah menginspirasi karena true story, bukan tokoh khayalan seperti pahlawan-pahlawan superhero buatan negeri Hollywood. Juga, dengan membaca buku ini, kita bisa mengenal lebih banyak lagi nama-nama tokoh dalam Islam termasuk para khalifah dan sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW.

Sabtu, 04 November 2017

Menangislah, Kemudian Bangkit!


Dalam kehidupan, kita pasti akan mengalami satu titik terendah, di mana segala ketakutan dan luka di masa lalu menyerang secara bersamaan. Ketika semua masalah membuat kita tidak berdaya dan tidak mampu lagi untuk berpura-pura bersikap biasa, cuek, atau tegar di hadapan orang lain, mungkin yang kita butuhkan saat itu adalah menangis.

Mungkin terdengar biasa atau ada yang beranggapan terlalu cengeng? Itu tergantung sudut pandang siapa yang kita pakai. Kalau laki-laki pasti akan beranggapan seperti itu, tapi kalau perempuan lain persoalan.

Pada dasarnya menangis bukanlah masalah gender. Tak peduli lelaki atau perempuan, apapun latar belakang dan berapapun usia kita, kita boleh menangis. Ini merupakan salah satu cara terbaik dalam meluapkan emosi. Mungkin perempuan lebih sering memakainya daripada lelaki, sampai akhirnya menangis diidentikkan dengan kata perempuan. Tapi sekali lagi saya perlu menegaskan, menangis bukan hanya ‘bahasa’ perempuan. Menangis adalah sifat manusiawi ketika bibir tidak lagi dapat mengungkapkan isi hati. Ketika otak tidak mampu memberikan jawaban atau penyelesaian atas situasi yang terjadi saat itu.

Kita bisa mengeluarkan semua rasa sesak di dalam dada. Karena bagi saya sendiri, menangis merupakan salah satu pelarian, semacam pelampiasan dimana kita tidak bisa mengontrol amarah, rasa sakit, dan segala emosi yang meluap. Justru yang lebih berbahaya adalah ketika seseorang menekan perasaannya dan mengatakan ‘jangan nangis’ sampai akhirnya dia menjadi seorang yang pemarah. Sudah menjadi rahasia umum, orang yang pemarah cenderung memiliki sikap destruktif.

Pernah mendengar kata destruktif? Istilah ini merupakan sikap pengerusakan terhadap sesuatu, bisa diri sendiri maupun ‘dunia luar’ berupa makhluk hidup ataupun benda mati. Contohnya saat kita memiliki keinginan kuat untuk membanting piring atau barang pecah belah hingga hancur berantakan. Prang! Prang! Setelah itu rasanya hati kita lebih mendingan.

Saya tidak akan mengatakan sikap itu salah, karena setiap orang memiliki cara masing-masing untuk meluapkan emosinya, bahkan ada seseorang baru bisa reda amarahnya setelah memukul benda keras seperti tembok, tanpa peduli apakah tangannya terluka atau tidak.

Tapi saya juga tidak ingin membenarkan sikap destruktif, karena jika kita orang kaya yang bisa membeli dan mengganti berbagai barang yang habis kita pecahkan maka semua menjadi tidak masalah, tapi jika bukan maka hal tersebut hanya akan menambah runyam. Terlebih lagi, destruktif berdampak negatif bagi diri sendiri maupun orang di sekitar kita. Destruktif terhadap diri sendiri alias melakukan ‘pengerusakan’ terhadap fisik kita seperti menonjok tembok hanya akan menyakiti tangan kita. Juga yang menjadi kekhawatiran adalah bila sikap ‘pengerusakan’ tersebut dilampiaskan kepada orang lain, seperti membuat memar wajah orang, masalah takkan kunjung selesai.

Jadi, menangislah karena air mata dapat bekerja lebih baik dalam menenangkan hati kita daripada sikap destruktif, setelah itu berjanjilah pada diri sendiri, kita akan kembali bangkit dari keterpurukan. Jangan jadi manusia cengeng sungguhan! Karena manusia yang cengeng adalah seseorang yang menjadikan masalah sebagai alibi untuk bisa terus-menerus larut dalam tangisan tanpa berniat ‘melawan’ masalahnya.

Guys, ingat roda kehidupan terus berjalan! Mungkin saja, saat ini kita sedang berada di bawah, berada di titik dimana kita merasa dunia seolah-olah sedang menertawakan kita. Tapi jangan lupa, suatu hari akan ada waktunya kita berada di atas. Ada saatnya kita mampu ‘berdiri tegak’ setelah kita berhasil melewati segala macam emosi yang pernah menyakiti diri kita.

by Nila Fauziyah

Minggu, 29 Oktober 2017

Seru-seruan di Festival Quilt (2nd Needle and Craft Festival 2017)

Yeah! Saya kelelahan hehe ... Jujur hampir satu bulan terakhir saya nggak punya waktu untuk istirahat. Bukan! Bukan karena workaholic saya lagi kambuh, malah sebaliknya. Hampir semua hari libur di Bulan Oktober saya habiskan untuk main, yang akhirnya bikin saya tepar sendiri hiaaa ... Tapi biarlah, yang penting hati gembira dan saya punya tabungan cerita untuk nulis blog *ini paling penting :D

Nah, ngomong-ngomong soal main, mainnya versi saya itu bukan ngayeng ke mall atau pacaran ya *eh kayak udah punya pacar aja. Saya lebih suka traveling ke tempat-tempat yang belum pernah saya datangi, wisata alam bebas, museum, dan pastinya ke tempat-tempat yang punya spot hunting foto bagus hehe... Nah, tanggal 19 Oktober kemarin itu saya main ke salah satu gedung di Jakarta. Tepatnya Gedung Smesco Indonesia, Pancoran, Jakarta.
Sumber: ferdfound.wordpress.com
Memang di sana tempat apa ya? Sebenarnya bukan tempatnya sih yang menarik. Tapi acaranya. Kalau sebelumnya kalian tahu atau minimal pernah dengar, Smesco itu sering menyelenggarakan acara-acara atau festival-festival yang bertema UKM dan seni kreatifitas. Nah, salah satu acaranya adalah 2nd Needle and Craft Festival 2017.

Festival ini menarik banget menurut saya. Karena jujur, ini kali kedua saya datang ke festival quilt di Smesco. Yups! Festival quilt ini kabarnya bakal jadi festival tahunan, lho. Jadi, buat kalian yang ketinggalan acaranya, selamat!! Kalian bisa menjumpai festival ini lagi di tahun depan!!

Oke, sekarang saya cerita sedikit, apa saja sih yang bisa kalian dapatkan di 2nd Needle and Craft Festival 2017?

1. Pameran bad cover cantik yang terbuat dari quilt.


 




Maaf atas kenarciscus-ramusan saya pada foto-foto di atas

2. Stand-stand UKM yang memamerkan dan menjual hasil karya quilt dan rajut.




3. Berbagai workshop dan seminar gratis. Kalian juga bisa mendapatkan informasi seputar quilt dan rajut dengan bertanya-tanya sama ownernya. Mereka ramah-ramah kok, malah kadang saya ditawari untuk ikut komunitas mereka. Jadi, kalau kalian suka merajut, baru belajar, atau bahkan baru sekadar suka dan pengen coba mempelajari rajut, boleh banget nih ikut komunitasnya!

flayer workshop tanggal 19 Oktober 2017
Sumber: Smesco Indonesia

Flayer workshop tanggal 19-21 Oktober 2017
Sumber: Smesco Indonesia

Selain tiga hal di atas, sebenarnya masih banyak yang bisa kita dapatin di festival quilt. Atau mending kita mundur dulu ke beberapa bulan sebelumnya.

Syuttttt ...

Mulai dari bulan Juli 2017, SMESCO yang bekerja sama dengan Rumah Puteri Cibubur dan Khatulistiwa Quilt ini sudah woro-woro di media sosial. Acara utamanya boleh saja cuma tiga hari, yaitu 19-21 Oktober 2017, tapi acara pra pembukaan 2nd Needle and Craft Festival 2017 ini banyaakkk banget!

Mereka ngadain workshop dan seminar berbayar dengan tutor-tutor yang ahli. Malah, beberapa workshop ada yang diajari langsung oleh orang luar negeri. Yuhuuu ... orang kita kan suka gitu ya, kalau dengar kata “bule” suka mendadak prestise hehehe ...

Selain workshop dan seminar, 2nd Needle and Craft Festival 2017 juga mengadakan kompetisi quilt, lho. Hadiahnya?? Liburan ke JEPANG plus akomodasi.

Flayer Kompetisi Quilt
Uh, siapa yang nggak pengen coba? Tapi saya mah apa atuh? Cuma tukang foto panggilan. Nggak punya bakat merajut apalagi bikin quilt. Eh ... tapi tunggu dulu, jangan langsung satu pemikiran sama saya yang versi negatif barusan ya. Karena pada dasarnya bakat itu bisa dipelajari dan diasah. Itulah gunanya diadakan workshop dan seminar quilt. Selanjutnya, dari diri kalian masing-masing, mau atau tidak?
Oke, balik ke topik semula.

Tanggal 19 Oktober 2017 tepatnya hari Jumat, saya memutuskan untuk cuti kerja. Ya, demi festival quilt! Kenapa?? Kan acaranya sampai hari Sabtu tanggal 21, kenapa mainnya malah pas hari kerja? Ya nggak apa-apa kepengen aja :D plakk Alasan sebenarnya, karena tanggal 19 Oktober adalah hari pertama sekaligus hari pembukaan acara ini. Menurut saya, hari pembukaan adalah hari yang tepat bagi kita yang ingin mendengar kata sambutan dari si empunya acara. Biasanya, pada hari pertama pula, kita bisa mendapat informasi lebih pasti tentang suatu acara dan alasan diadakannya acara tersebut.

Well, walaupun tahun lalu saya sudah pernah datang, bukan berarti saya tahu segalanya dengan acara yang tahun ini kan? Cause, saya bukan panitianya.

Saya cukup apresiasi ketika salah satu host di panggung menjelaskan maksud dari tema “Pernik Nawacita Nusantara”. Seni quilt, rajut, dan semua bentuk kreatifitas memang perlu diperkenalkan ke khalayak umum, khususnya masyarakat Indonesia yang memang pengetahuan tentang quilt ini masih dianggap kurang. Nah, selain memperkenalkan dan berbagi pengetahuan, tentu saja festival ini punya harapan mulia agar para pelaku UKM semakin terampil dan menjadi unggul.

Itu dijelaskan pula oleh Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil Menengah (LLP)-KUKM, yaitu Ibu Emilia Suhaimi, “Acara 2nd Needle and Craft Festival 2017 bermaksud untuk memperkenalkan dan mengedukasi quilt, juga ragam kain Indonesia agar dapat diolah. Lalu, menjaring SDM yang berkualitas, serta menjembatani para quilter dengan orang-orang yang membutuhkan produk quilt.”

Pemberian piagam penghargaan kepada tiga perempuan penyintas kanker payudara

Ucapan Ibu Emilia nggak sekadar basa-basi lho, karena pada saat itu juga hadir tiga perempuan penyintas kanker payudara dari “Knitted Knockers Indonesia”, yang menerima piagam penghargaan secara simbolik dari Bapak Agus Muharam, Menteri Koperasi dan UKM. Di sana juga hadir para petinggi-petinggi Indonesia, seperti Ibu Rieke Dyah Pitaloka dan Ibu Dewi Motik.

Ngomong-ngomong, untuk yang belum tahu, Knockers itu rajutan prostesis atau artificial berbentuk payudara yang ringan, lembut dan nyaman, sangat cocok untuk dipakai oleh wanita yang telah menjalani masektomi atau lumpektomi. Knockers ini dirajut oleh para sukarelawan komunitas di seluruh Indonesia dan diberikan secara GRATIS, terutama untuk para penyintas kanker payudara berpenghasilan rendah.
Then, pasti bosan dong kalau sepanjang acara mendengarkan kata sambutan terus? Nah, di festival ini selain pameran, kita disuguhkan penampilan dari sebuah grup band anak-anak. Nama vokalinya Junes. Mereka ini Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tapi jangan diremehkan ya karena suara vokalis dan permainan gitaris mereka beneran deh ... saya acungi jempol. Salah satu lagu yang mereka bawakan adalah lagu kesukaan saya, Thinking of Loud by Ed Sheeren.

Ada fashion show juga, lho ...


Hunting, Belanja, Cuci Mata2nd Needle and Craft Festival 2017 menghadirkan berbagai workshop dan talkshow gratis selama acara berlangsung. Guru yang didatangkan juga tidak tanggung-tanggung, langsung dari Thailand, Filiphina, Belanda, dan Jepang.

Sebenarnya saya ingin banget mencoba workshop merajut, tapi saya ketinggalan hikss... Karena siang itu saya kelaparan, jadinya jam ishoma saya cari makan di sekitaran halaman gedung Smesco. Tapi malah kebablasan dan alhasil hanya bisa nontonin mereka.

Karena workshopnya lumayan lama, akhirnya saya tinggal hehehe ... Saya berniat mengelilingi stand-stand. Karena sepertinya booth yang mengikuti festival quilt tahun ini ebih banyak daripada tahun sebelumnya. Setelah saya cari tahu, ternyata totalnya 64 booth dari berbagai kota di Indonesia, seperti Pekanbaru, Solo, Bogor, Gorontalo, Malang, Medan, dan lain-lain. Oalah, pantesan ... corak-corak quiltnya juga lebih bervariasi dan bagus-bagus.

Patah Hati (lagi)
Dari tahun lalu saya sudah berpikiran, “Pokoknya festival quilt tahun depan saya mesti datang lagi.”

Soalnya saya naksir berat sama sepatu rajut baby huhu ... Tahun lalu keponakan saya baru lahir, dan di acara ini ada stand yang menjual sepatu rajut baby lucu-lucu. Harganya cuma Rp 50.000 sepasang. Tapi sayangnya, saya nggak sempat beli, karena baru ngeh setelah melihat postingan teman di media sosial yang kebetulan juga datang ke festival quilt.

Sepatu rajut baby
Terus tahun ini? Gagal juga hikss ... Soalnya rata-rata hanya menjual sepatu rajut baby untuk usia 0-8 bulan. Untuk usia di atas 1 tahun bisa pre-order dan harganya bervariasi. Oh iya, selain sepatu baby, di sana juga jual sepatu rajut untuk remaja dan dewasa, lho. Harganya kisaran 200 ribuan. Bentuknya stylish abis!

Selain sepatu, ada juga pernak-pernik gantungan kunci, pembungkus tisu, tempat pensil, dompet, dan lain-lain. Kisaran harganya Rp 30.000 – 100.000. Ada juga boneka rajut yang bikin saya meringis saking pengennya, harganya sekitar Rp 200.000 – 400.000.

Boneka rajut


Boneka rajut 2
Sedangkan untuk tas rajut, hiasan bunga rajut, dan hiasan dinding lain (maaf ya) saya lupa tanya harganya.


Hiasan dari rajut


Yeah, sudah hampir jam 5 sore. Waktunya saya pulang. Memang belum puas sih, karena saya gagal beli sepatu rajut baby buat keponakan. Mau beli boneka rajut, naksirnya sama yang harga Rp 400.000 *duitnya nggak cukup. Jadi, kembali saya katakan, “Pokoknya festival quilt tahun depan saya mesti datang lagi.” dan tambahan kata, “jangan lupa bawa uang yang banyak buat beli boneka rajut.”

Thank you for reading

Jakarta, 29 Oktober 2017

======================
Kontak UKM dan Komunitas

Knitted Knockers Indonesia
WA: 081908667870
Email: knittedknockersindonesia@gmail.com
FB: Knitted Knockers Indonesia
IG: Knittedknockersindonesia

Kamis, 26 Oktober 2017

Islam for Teens 1, Bukunya Kids Jaman Now



Judul buku: Islam for Teens 1: Syahadat dan Beriman
Penerbit: Maghfirah Pustaka
Jumlah Halaman: IV + 134 halaman
Terbitan: Pertama, Agustus 2017

Harga: Rp 49.000

Sebenarnya bukan hal yang sulit mencari buku-buku referensi agama Islam di Indonesia. Toh negara yang bersebelahan dengan Negara Malaysia ini dijuluki sebagai negara penganut Islam terbesar di dunia. Apalagi kitab-kitab tafsir juga sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga bagi kita yang tidak fasih berbahasa Arab pun masih bisa membaca kitab tafsir terjemahan.

Yang menjadi permasalahan, tidak semua buku-buku referensi Islam cocok dengan remaja. Maksudnya, bukunya sudah bagus dan berkualitas, namun terkadang masih kaku dan benar-benar seperti buku pedoman/ buku pelajaran agama. Alhasil remaja lebih banyak membaca novel-novel religi ketimbang buku referensi Islam. Meski tidak masalah, tapi menurut saya informasi yang kita dapatkan dari novel religi tidak sedetail informasi dari buku referensi. Oleh karena itu, buku referensi juga penting untuk menjadi buku bacaan remaja.

Nah, kebetulan beberapa waktu lalu saya membeli buku non-fiksi referensi yang berjudul Islam for Teens 1: Beriman dan Syahadat. Ini adalah seri pertama dari buku serial Islam for Teens. Sedikit bocoran dari penerbit, buku akan mencapai kurang lebih 6 serial dengan mengangkat tema rukun Islam. Buku keduanya, Islam for Teens 2: Thaharah dan Shalat sedang dalam proses cetak. Biar nggak ketinggalan info, kalian bisa pantau di websitenya www.maghfirahpustaka.id

COVER YANG SEGAR
Kalau kita bosan membeli buku-buku agama dengan cover warna netral atau cenderung kalem dan gelap, Islam for Teens 1 justru menyajikan warna kuning yang segar. Terlihat lebih fresh. Ilustrasinya juga terkesan simple, bagian depan cover ada dua tangan yang “melingkari” judul ISLAM for teens dengan bentuk love. Seolah punya dua makna, yaitu kita harus mencintai Islam atau buku Islam for Teens adalah buku yang kudu banget kita sukai hehehe ...

Sedangkan cover cover belakang, masih dengan ilustrasi tangan tapi kali ini berbentuk silang. Di atasnya ada beberapa sifat-sifat negatif yang harus kita jauhi.


Juga blurbnya yang menurut saya asyik banget,

“Refresh your Tauheed. Pernah merasa galau atau belum bisa move on? Insya Allah, ada kunci yang bisa membuat kamu keluar dari masalah. Ini bukan PHP, lho Guys. Kunci itu bernama syahadat. Memahami syahadat dengan baik, Insya Allah akan meningkatkan iman kita. Saat iman bertambah, kita akan paham untuk apa kita hidup dan bagaimana cara kita menjalani hidup. Akhirnya, hidup kita menjadi lebih indah dan mudah."
ISI BUKU
Kalau hanya membaca dari tulisan blurb-nya, kita pasti bisa menebak isi tulisan buku ini seperti apa. “Kayaknya bukunya lumayan nih, nggak kayak buku pelajaran agama yang banyak adalah ialah adalah ialah hehe ...”

Kalau kalian berpikir seperti itu, selamat! Pemikiran kalian benar! Dari halaman pertama buku ini, kita akan disuguhkan komik (walaupun hanya dua halaman) sebagai cerita pembuka. Kemudian dilanjutkan dengan kisahnya Mush’ab bin Umair bin Hasyim, orang yang ganteng, kaya, parlente, pokoknya mendekati sempurnalah, tapi kemudian harus mengalami ujian berat dihina masyarakat bahkan keluarganya sendiri setelah mengucapkan kalimat syahadat. Duh, kok seram ya? Eitss ... jangan salah, ujian Allah tersebut justru semakin memperkuat iman Mush’ab, lho. Kok bisa? *makanya baca bukunya*

Nah, berhubung buku ini bukan fiksi atau novel, jadi kisah-kisah seperti kisahnya Mush’ab itu hanya selingan, atau semacam ilustrasi dan gambaran atas permasalahan yang akan dibahas di dalam buku ini. Masalah apa saja? Mulai dari masalah “islam warisan” yang bikin galau:
Islam Keturunan, Haruskah bersyahadat lagi?Tidak perlu lagi. Seseorang yang dilahirkan dari orangtua Muslim, telah jelas keislamannya dan diketahui orang. Namun, untuk membuktikan keislaman, kita tetap harus menunjukkannya dengan perbuatan. Ingat ya, iman itu harus diyakini dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dilakukan dengan perbuatan. – Halaman 33
Sampai masalah percintaan yang bikin kalian berujung ngemis-ngemis minta tolong ke dukun, duh!


Kita akan menemukan pembahasan yang Insya Allah bisa menambah pengetahuan. Bisa dibilang buku serial ini lumayan menyenangkan untuk dibaca. Karena gaya bahasanya ringan dan cocok untuk kids zaman now. Yang biasanya cepat bosan dan ngantuk kalau disuruh baca buku “adalah ialah adalah ialah” *peace

Terakhir, yang jadi nilai plus, desain layoutnya. Perbandingannya kira-kira 60% tulisan, 40% ilustrasi gambar. Ada banyak kata-kata menarik dan unik yang didesain dengan cantik, bahkan ada tulisan-tulisan grafik yang menurut saya bagus untuk difoto, lalu dijadikan postingan di media sosial.

RALAT:

Kata yang benar adalah ZAMAN bukan jaman :)